My Fulbright Journey - Part 2



"We are pleased to inform you that AMINEF selection committee has finished their review on Fulbright Master's Degree Program applications, and would like to consider you for an interview which is scheduled on Friday, July 11, 2014 in Makassar."

Jumat berkah :D

Setelah menerima email itu, saya tidak henti-hentinya online dan membaca pengalaman interview para Fulbrighter sebelumnya. Saran saya adalah persiapkan list pertanyaan yang mungkin ditanyakan dan berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apalagi ya, wawancaranya dalam bahasa Inggris, harus lancar dan PD dong menjawabnya. Jadi silahkan membuka link beberapa blog yang telah saya post pada artikel sebelumnya ya. Saya tidak akan memberitahu apa yang harus Anda jawab untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena tiap-tiap individu *pasti* akan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Para pewawancara akan tau kok, kalau jawabanmu tidak dari lubuk hati yang paling dalam. Hehe... Kalau saya sering membaca di blog Fulbrighter saran 'Just be yourself', ya karena itu betul sekali. Saya merasakannya sendiri ketika diwawancara. Ketika kita menjadi diri sendiri, wawancaranya jadi mengalir lancar dan tak terasa waktu telah habis. Sama sekali tidak merasa 'diwawancara' tetapi lebih ke diskusi atau perbincangan biasa saja~

Waktu saya wawancara lagi puasa dan deg-degan minta ampun, tangan tidak berhenti berkeringat, kaki saya gemetar. Mules. Saya dischedule untuk wawancara pukul 1 siang, tetapi saya sudah berada di lokasi wawancara pukul 10. Datanglah lebih cepat, karena berangkat dari pengalaman saya, waktu wawancara saya ternyata dipercepat menjadi pukul 11. Tidak ada salahnya juga datang lebih cepat, Anda bisa menghindari macet dan bisa berdiskusi dengan peserta yang telah diwawancara. Bagi saya pribadi, berbicara sebelum wawancara lebih baik daripada diam, karena saya jadi lupa dengan perasaan grogi saya :)

Hari itu saya yang terakhir diwawancara. Memasuki ruangan wawancara, saya disambut oleh 3 orang pewawancara dan satu staf AMINEF. Pewawancaranya terdiri dari 2 orang Indonesia dan 1 orang Amerika. Ketiganya adalah Fulbrighter loh! 

Pertama-tama staf AMINEF memperkenalkan ketiga pewawancara, lalu mempersilahkan mereka untuk bertanya. Menurut saya wawancara itu amat sangat lancar, Alhamdulillah sekali rasanya. Saya tertawa, bercerita dengan semangat, pokoknya betul-betul enjoy. Beberapa hal yang patut saya bagikan tentang wawancara adalah: 

  1. Pertanyaan yang mereka tanyakan secara garis besar mengacu pada apa yang telah Anda tuliskan di formulir maupun yang Anda lampirkan pada berkas.
  2. Pertanyaan selanjutnya lebih kepada bidang ilmu yang ingin Anda pursue di US.
  3. Pada kasus wawancara saya, pewawancara dari US memberikan pertanyaan seputar kemampuan beradaptasi kita dan hal-hal apa saja yang ingin kita lakukan (selain kuliah tentunya) ketika berada di US, hobi kita apa saja dan seterusnya..
  4. Pada akhir wawancara Anda akan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada mereka! Gunakanlah kesempatan ini, jangan pendam pertanyaanmu ya. Waktu itu saya bertanya, jika diterima apakah boleh mengambil Teaching Assistant position (Jawabannya: Ya!).
  5. Berdasarkan diskusi saya dan teman-teman sesama peserta wawancara, hanya sedikit peserta yang tahu untuk bidang ilmu mereka, universitas mana yang bagus. Memang sih, tidak ada ketentuan telah memiliki beberapa pilihan universitas (Malah kita dilarang menyebutkan nama universitas di Study Objective). Tetapi berdasarkan pengalaman, saya dan Annes-teman yang barengan wawancara-lulus (*Tos Annes*) dan kami berdua menyebutkan universitas pilihan kami dan mengapa universitas-universitas tersebut menarik bagi bidang ilmu kami. Lebih baik research tentang universitas terlebih dahulu, karena jika lulus (Amin...) kita juga tidak akan buta-buta dalam memilih universitas nantinya yang deadlinenya super cepat (More on that in my next posts). Jika ada teman pembaca yang ingin mengambil bidang TESOL/Applied Linguistics dan bingung universitas apa saja yang cocok secara universitas di USA banyak sekali, silahkan komen ya, riset saya sudah cukup 'mendalam'. Hehehe...

Setelah itu Anda bisa langsung cuss, tapi sebelum itu mbak staf AMINEF akan memberitahu Anda untuk mempersiapkan diri untuk tes TOEFL iBT dan GRE bila lulus wawancara.

Post selanjutnya akan membahas tentang melengkapi berkas dan mengisi application online Fulbright bagi mereka yang lulus wawancara. Stay tuned!

_________________________________________________________________
Disclaimer: This blog is not an official U.S. Department of State blog, all views and information presented here regarding the Fulbright Program are the author's own and does not represent the Fulbright Program nor the U.S. Department of State.

11 comments

  1. I am lucky to read your posts, mbak. These really motivate me to prepare myself for the fulkbright aminef scholarhsip in 2016. i would like to take MA in TESOL at Indiana University of Pensylvania. SO far, saya sudah kontak2an dengan Prof. Gloria park dr IUP itu. Saya tertarik kuliah MA di IUP agar bisa mendalami ilmu World Englishes. hee. What do you think, mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am very honored that you found my posts helpful! Regarding the program that you would like tompursue, if that's your passion, then why not?! Don't listen to what other people say. Kamu sendiri maunya apa? Klo sudah mantap di World Englishes, go for it!

      Delete
  2. hi, mbak makasih banyak buat postingan2nya. really helpful :D
    boleh dong mba share soal hasil riset tentang applied linguistics nya, ini email saya mba nurina.nurdini@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Nurina,

      Terima kasih sudah berkunjung di blog saya! Wah applied linguistics sangat luas ya. Kamu tertariknya apa? Boleh langsung dibalas di email saya ya: ananda_astrini@yahoo.com

      Salam,
      Nanda

      Delete
  3. Hi mba nanda,
    To be honest, one of my wildest dream is to enter the ivy league uni. Based on your experience, what indicators that significantly affect your application to those universities ?

    Warm Regard Kak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Fadhil,

      I talked about how I narrowed down my university choices in the following blog post:
      http://comatosed-thoughts.blogspot.com/2015/06/my-fulbright-journey-part-3.html

      Hope it helps!

      Best,
      Ananda

      P.S. Don't let your dreams just be dreams :)

      Delete
  4. Halo Mbak Nanda, Blognya sangat bermanfaat sekali mba.
    maaf sebelumnya ada pertanyaan yang kurang,
    Jadi begini, saya dari sastra Inggris dan belum punya pengalaman mengajar di sekolah formal. Hanya pernah ngelesi privat dan di institusi baru setahun, kira-kira saya bisa apply TESOL ndak ya?
    Bedanya TESOL dan TESOL with/and Applied linguistic apa ya mba? boleh dong dibagi risetnya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello!

      Tergantung departemen yg kamu minati. Kadang ada yang minta pengalaman mengajar lebih dari setahun/dua tahun. Tapi rasanya banyak yg tidak mensyaratkan itu, seperti di departemen saya. Klo applied linguistics biasanya lebih mengarah ke research, tidak hanya fokus ke pengajaran. Klo kamu mau list univ yg aku sudah riset waktu lagi milih universitas U.S. silahkan email saya di ananda_astrini@yahoo.com

      Salam,
      Nanda

      Delete
  5. Assalamualaikum mbak Nanda, aku baru lulus dari strata satu jurusan pnddkn bahasa sastra Indonesia, masih bingung pilih univ apa yang cocok buat jurusan Linguistik mbak.
    Kalo boleh tau cari kampusnya gmn ya mbak? Makasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam wr. wb.,

      Silahkan ditonton video tutorial saya yang berikut ini :)
      http://comatosed-thoughts.blogspot.com/2016/02/hello-dear-readers-i-am-finally.html

      Semoga bermanfaat.

      Salam,
      Nanda

      Delete