Pengalaman Pertama Mengikuti Tes IELTS

IELTS Examination Room~

Selama masa persiapan untuk mengikuti tes IELTS, saya menyempatkan diri untuk browsing mengenai pengalaman orang-orang lain ketika mengikuti tes IELTS. Sayangnya, berbagai pengalaman yang diceritakan orang dalam blognya kebanyakan lebih fokus terhadap apa yang mereka lakukan sebelum mengikuti tes dan apa yang terjadi setelah tes. Padahal yang saya sangat ingin ketahui adalah apa yang terjadi selama tes IELTS berlangsung, atau dengan kata lain dari awal hingga akhir dari tes IELTS. Untuk itu, saya menuliskan artikel blog ini untuk berbagi pengalaman saya ketika pertama kali mengikuti tes IELTS, apa saja persiapan saya dan apa yang saya alami ketika tes IELTS.

Tahap I : Persiapan

Persiapan yang matang tentunya sangat dibutuhkan sebelum mengikuti tes IELTS. Alasannya adalah biaya tes yang cukup mahal, yakni USD 275 (fee tes bervariasi tergantung wilayah). Jika dikonversi ke IDR dengan nilai tukar USD saat ini hampir setara dengan 3,500,000 IDR! Jujur, menurut saya persiapan yang saya lakukan belum maksimal. Akan tetapi, deadline beasiswa memaksa saya untuk ‘maju ke medan perang’ dengan ‘senjata’ seadanya. ‘Senjata seadanya’ itupun saya persiapkan selama 3 bulan, namun tanpa mengikuti IELTS Preparation Course sebelumnya. Kebetulan saya bekerja di Kantor Urusan Internasional Universitas Hasanuddin. Baik Direktur maupun Sekretaris KUI adalah dosen-dosen saya di Sastra Inggris Unhas yang tak diragukan lagi kemampuan bahasa Inggrisnya, sehingga saya memanfaatkan kesempatan ini. Beliau-beliau membantu saya, terutama dalam writing. Selebihnya saya belajar melalui bahan-bahan yang diperoleh dari internet maupun melalui buku IELTS yang saya beli di Gramedia. Berikut adalah link ke website yang saya gunakan:

Untuk buku Gramedia yang saya beli diantaranya:

1. UTS: Prepare for IELTS Skills and Strategies, Reading and Writing
2. Barron’s ‘versi hemat’. 1 kotak isinya 1 buku khusus soal-soal latihan, 1 buku berisi tips mengerjakan soal-soal ielts beserta contoh soal-soalnya, dan 1 buku untuk memperbanyak kosakata Anda. Jika saya hitung-hitung, saya hemat 300-400an ribu dengan membeli paket ini, ketimbang membeli bukunya satu per satu.

Oh ya, ada juga seri IELTS Cambridge yang dipinjamkan oleh tante dan sepupu saya yang pernah menjalani pelatihan IELTS intensif. Alhamdulillah saya dipinjamkan seri 1-9. Benar-benar membantu, karena semua soal yang berada dalam IELTS Cambridge 1-9 memang adalah soal IELTS asli yang pernah digunakan, sehingga kita benar-benar bisa tau bentuk soal dan tingkat kesulitannya.

Jika kebetulan Anda belum merasa dikejar oleh ‘deadline’ memperoleh hasil IELTS dan memiliki uang lebih, sebaiknya gunakan kesempatan tersebut untuk belajar IELTS dengan mengikuti preparation course secepat mungkin!

Selama 3 bulan saya mempersiapkan diri, saya membuat semacam jadwal latihan. Misalnya hari Senin saya akan belajar strategi Listening. Hari Selasa saya hanya akan menjawab soal-soal Listening. Hari Rabu saya jadwalkan untuk belajar strategi Reading. Lalu pada hari Kamis khusus untuk soal-soal Reading. Begitu seterusnya. Tetapi, khusus untuk Writing, saya menjadwalkan 1 bulan khusus untuk skill yang satu ini. Jadi 2 minggu untuk Writing Task 1 dan 2 minggu untuk Writing Task 2. Pada bulan ke-3 saya mereview strategi saya untuk masing-masing skill lalu berusaha mengerjakan lebih banyak lagi soal-soal latihan. Nah, jadwal semacam ini mungkin tidak akan cocok untuk setiap orang. Saran saya adalah silahkan Anda membuat jadwal yang cocok dengan kebiasaan dan kebutuhan Anda masing-masing!

H – 5 saya sudah mengurangi jumlah practice test yang saya kerjakan dan tidur lebih cepat. Hal ini saya lakukan untuk menghindari kelelahan pada hari tes. Tentunya kita tidak ingin ngantuk pada hari tes dong... Saya tidur jam 8 malam ketika esok harinya akan mengikuti tes karena harus bangun pagi-pagi sekali.

Jika Anda merasa persiapannya sudah matang, silahkan mendaftar di test centre di Kota Anda. Ketika Anda mendaftar untuk tes IELTS, Anda akan diminta mengisi formulir dan menyertakan satu lembar fotokopi KTP atau Paspor Anda. Salah satunya saja ya. Ketika itu saya memilih menggunakan paspor. Ketika mendaftar, otomatis Anda juga harus sudah membayar. Penting untuk dicatat, untuk dibeberapa wilayah seperti Makassar yang hanya memiliki satu test centre yang bisa melaksanakan tes IELTS (ELC Makassar), sebaiknya mendaftarlah jauh-jauh hari. Mengapa? Karena sangat susah mengumpulkan orang yang ingin tes IELTS (peraturannya minimal 15 orang). Saya sendiri menunggu sejak Desember 2013 tetapi baru tes pada Februari 2014. Beda dengan orang-orang di Jakarta dan Bali yang dengar-dengar sih, walaupun hanya 1 peserta tetap bisa tes IELTS (di IALF klo gak salah).

Tahap 2 : Pelaksanaan IELTS Test

Yang harus Anda persiapkan pada malam hari sebelum tes IELTS adalah identitas diri yang Anda gunakan ketika mendaftar IELTS. Contohnya, saya mendaftar menggunakan Paspor, maka Paspor asli saya harus saya bawa pada hari tes. Jangan dilupa ya! Siapkanlah tas kecil untuk tempat dompet dan ktp/paspor. There is no need to bring your own stationary. Ketika saya ikut tes IELTS, saya sudah menyiapkan 5 pensil, penghapus dan rautan. Ternyata alat tulis tersebut tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam ruangan tes karena test centre akan menyediakan alat tulis. Ini merupakan salah satu peraturan yang baru-baru saja diimplementasikan. Jadi, satu-satunya benda yang akan Anda bawa masuk ke ruang tes adalah KTP atau Paspor Anda. Untuk botol minuman, saya sarankan nggak usah. Yang ada nantinya malah bolak-balik toilet yang tentunya akan mengurangi konsentrasi dan waktu Anda. Tetapi ketika saya mengikuti tes IELTS, botol minuman boleh dibawa dengan syarat botolnya tidak berwarna alias bening, dan apabila menggunakan botol Aqua, maka labelnya (yang melingkari botolnya) harus dilepas. Ribet ya, makanya nggak usah aja. Hehe.

Sebelum tes IELTS berlangsung, para peserta akan dipanggil satu per satu untuk menyimpan barang bawaannya dan registrasi ulang, dengan memperlihatkan identitas diri. Setelah proses ini selesai, peserta akan diberikan selembar kertas yang bertuliskan nama lengkap, nomor kode (tes), nomor kode identitas, nomor kode bahasa, dan jam tes speaking peserta. Kertas ini diselipkan dalam paspor atau dijepitkan pada KTP agar tidak tercecer. Lalu, peserta akan dipotret serta discan sidik jarinya (biometric system). Klo tahap yang satu ini lumayan baru. Dulunya peserta mengumpulkan pas foto berwarna ketika registrasi, namun kini dengan biometric system pas foto tidak diperlukan lagi. Next, Anda akan dipersilahkan memasuki ruang tes. Duduklah pada tempat yang telah ditunjukkan oleh team IELTS. Di meja Anda telah terpasang kertas yang bertuliskan nama lengkap, nomor kode (tes), nomor kode identitas, nomor kode bahasa, dan informasi lainnya menyangkut tes IELTSnya. Dibaca dulu ya, selagi menunggu peserta lain memasuki ruangan. Di atas meja Anda juga telah disediakan satu pensil 2B komputer, satu pensil mekanik, satu pulpen, dan satu penghapus. Jika memerlukan rautan ketika tes sedang berlangsung, Anda diharapkan untuk mengangkat tangan dan pengawas akan membawa rautan. Dari pengalaman sih, nggak ada yang meminta rautan karena pensil yang disediakan cukup runcing. Mungkin juga karena peserta takut kehabisan waktu cuma karena meraut pensilnya. Hehe.

Setelah semua peserta duduk pada tempatnya masing-masing, pengawas akan membacakan peraturan-peraturan tes IELTS (dalam bahasa Inggris). Simak dengan baik ya. Selanjutnya, para pengawas (saat itu kami diawasi oleh 3 pengawas) membagikan lembar jawaban. Harap didengarkan dengan seksama petunjuk pengisian lembar jawaban, karena Anda harus menuliskan nama lengkap, nomor tes, dan tanggal tes Anda sesuai dengan petunjuk pengawas. Setelah itu, pengawas akhirnya akan membagikan booklet (buku soal). Jangan membuka bookletnya sebelum diinstruksikan oleh pengawas. Pengawas akan membacakan peraturan menyangkut tes Listening, yakni bahwa waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 40 menit, Anda boleh menuliskan jawaban di booklet, dan Anda akan diberikan waktu 10 menit di akhir tes Listening untuk memindahkan jawaban dari booklet ke lembar jawaban. Pastikan Anda memindahkan jawaban Listening di lembar jawaban Listening, bukan Reading. Kesalahan ini bisa saja terjadi karena lembar jawabannya memang timbal balik (satu halaman untuk Listening dan sisi lainnya untuk Reading) dan peserta terburu-buru mengisi lembar jawabannya.

After the Listening test, pengawas akan mengambil booklet Listening dan membagikan booklet Reading. Sekali lagi pengawas akan membacakan peraturan menyangkut tes Reading. Kali ini, waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 60 menit. Akan tetapi, Anda tidak akan diberikan waktu untuk memindahkan jawaban dari booklet ke lembar jawaban. Artinya, Anda harus langsung menuliskan jawaban di lembar jawaban (walaupun Anda boleh menulis di bookletnya). Jika tidak, Anda bisa saja kehabisan waktu dan tidak sempat mentransfer semua jawaban Anda (seperti yang terjadi pada salah satu peserta pada tes yang saya ikuti).

Untuk tes tertulis IELTS, tes yang terakhir adalah writing. Setelah pengawas mengambil booklet Reading dan lembar jawaban, lembar jawaban Writing dan bookletnya akan dibagikan. Sekali lagi Anda harus menuliskan nama lengkap, kode tes, dan tanggal tes.  Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes Writing adalah 60 menit.

After 2 hours and 50 minutes of sitting, akhirnya tes tertulis IELTS selesai! Bagi mereka yang tes speakingnya setelah tes tertulis, sebaiknya Anda tidak makan siang dulu untuk menghindari kekenyangan. Hehe. Untung saja tes speaking saya dilaksanakan pukul 5 sore.

Sebelum saya menjelaskan pengalaman saat tes speaking, ada beberapa poin mengenai tes tertulis nih yang kelupaaan. Pertama, Anda harus menuliskan nama lengkap dan kode tes pada booklet Listening, Reading, maupun Writing pada halaman pertama booklet di tempat yang telah disediakan. Kedua, Perhatikan jam selama pelaksanaan tes IELTS. Pengawas juga akan mengingatkan peserta mengenai waktu yang tersisa untuk mengerjakan soal.

Untuk tes Speaking, sebelum measuki ruangan tes, Anda akan melalui proses pengecekan identitas dengan scan sidik jari yang akan dicocokkan dengan sidik jari dan foto Anda yang telah diambil sebelumnya. Setelah itu, Anda akan dipersilahkan masuk hanya dengan membawa identitas diri. Barang bawaan Anda akan dititipkan pada team IELTS. Ketika memasuki ruangan, tersenyumlah dan sapa interviewernya. Tes Speaking ini berlangsung selama 11-14 menit, namun bagi saya rasanya seperti setengah jam! Bicaralah dengan suara yang jelas, karena proses tes Speaking Anda akan direkam.

Dan akhirnya... tes IELTS-pun selesai! Yahoooo! Lega deh rasanya :D Setelah mengambil barang bawaan Anda, silahkan melarikan diri dari test centrenya.. Hehe...

Tahap 3 : Penantian (yang Mendebarkan)

Hasil tes berupa Test Report Form (TRF) akan dikeluarkan 13 hari (terhitung weekend) setelah tes IELTS. Saya mendapatkan informasi hasil tes saya melalui internet karena TRF-nya agak telat datang. Info itu bisa Anda dapatkan di website British Council apabila test centre Anda bekerja sama dengan badan tersebut. Alhamdulillah, nilai saya sangat memuaskan. Tidak sia-sia persiapan dan uang yang telah saya keluarkan. Berikut adalah hasilnya:




Semoga apa yang telah saya tuliskan dalam artikel ini dapat bermanfaat. Jika memiliki pertanyaan seputar IELTS, silahkan tuliskan di bagian komentar! Saya harap dapat memberikan jawabannya :) 

106 comments

  1. Tips saya, belajarnya harus konsisten. Harus setiap hari. Sebaiknya buatlah jadwal seperti yang sudah saya jelaskan di atas :)

    Sebelumnya sudah latihan soal ielts gak?

    ReplyDelete
  2. Bikin deg-degan kak bacanya,tapi bagus,makasih kak udah share pengalamannya:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Cornelia :D Terima kasih sudah membaca!

      Delete
  3. Kakak saya mau minta bantuannya dong.. Bisa minta tips ga gimana cara belajar yang paling jitu buat ielts

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya itu bikin jadwal belajar :) Harus bersambung belajarnya, jangan belajar lalu berhenti, lalu belajar lagi. Kadang strateginya terlupa. Lalu setiap hari usahakan latihan, agar terbiasa dengan bentuk soalnya. Ketika sudah terbiasa dengan bentuk soal, maka kita dapat fokus kepada usaha untuk memahami isi tesnya. Semoga membantu!

      Delete
  4. Assalamualaikm.

    Thanks ya share nya, memotivasi :)
    mengenai sehari khusus untuk belajar strategi writing/reading/listening/speaking itu detailnya seperti apa mba? kalau belajar soal2 kan memang sudah ada soalnya di internet atau buku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Alhamdulillah dapat memotivasi :)

      Strategi itu contohnya, strategi writing, yang kita pelajari adalah trik2 untuk menggunakan waktu kita yang 1 jam itu dengan sebaik mungkin agar dapat menjawab 2 soal dengan maksimal. Seperti, dengan terlebih dahulu membuat kerangka tulisan. Jadi kita tidak latihan mengerjakan soal. Besoknya barulah mengerjakan soal dengan menggunakan straegi yang telah kita pelajari tersebut. Silahkan cek website IELTS Simon, disitu strateginya segudang! Baik untuk writing, listening, reading, maupun speaking.

      Delete
  5. Asalam,
    makasih ceritanya ka, jadi semangat belajar ielts tiap hari niy, hehe
    Ohya, kalau boleh tau kaka sedang sekolah di negeri mana ya? Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam Asyifa!
      Gimana perkembangan belajarnya? Maaf ya baru balas, udah lama gak cek blog ini. Sekarang sedang persiapan untuk kuliah di US. Insya Allah tahun ini :)

      Delete
  6. wouw.. skornya tinggi banget mba', pertama kali lagi. Mba' jurusan bhs. inggris?
    klo untuk writing tips belajar gmn mba'?
    makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Ancha, iya saya jurusan bahasa Inggris. Hehe :)
      Klo writing, kamu tentunya harus menggunakan bahasa academic writing. Kebetulan saya ngajar IELTS. Yang sering terjadi adalah peserta menulis apa saja yang berada di dalam kepala. Tetepi seharusnya tulisan itu memiliki struktur. Rajin-rajinlah membaca contoh IELTS writing answer example yang bisa kamu dapatkan dari link-link yang sudah saya berikan. Ini sangat berguna untuk mempelajari struktur essay dan bagaimana orang native speaker menjelaskan data maupun mengeluarkan opininya dengan bahasa yang akademik.

      Kosa kata yang digunakan juga harus beragam ya :)

      Delete
    2. Terima kasih tipsnya mba' :)
      Mba' tinggal di makassar kan? Mba' ngajar IELTS di lembaga mana? Saya juga tinggal di makassar, rencana mau ikut kursus IELTS di tempat mba' ngajar.

      Delete
    3. Saya ngajar di FLC Jl. Veteran. Untuk les disana, sepaket dengan pengurusan studi ke luar negeri dengan biaya sendiri. Oh ya, kalau tertarik silahkan ikut seminar sehari Introduction to IELTS yang diadakan oleh perhimpunan mahasiswa sastra Inggris Unhas pada tanggal 21 Februari 2015. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi himpunan mereka :)

      Delete
  7. Terima kasih atas sharing pengalamannya. Sukses selalu.

    ReplyDelete
  8. Terima kasih atas sharing pengalamannya. Sukses selalu.

    ReplyDelete
  9. Mba, masi di makassar? Boleh nanya mba, tante ta beli seri ielts cambridge dmana mba? Atau boleh sa pinjem punya ta untuk di fotokopi? Makasi mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu dikasi pas dia les di Malang. Sayangnya semua serinya dipinjam sama teman :( Di Gramedia itu ada Barron's, saya juga punya itu tapi dipinjam juga >.> Lagian klo difotokopi kurang bagusmi, karena sudah dicoret2 toh.
      Saya tanggal 30 juli sudah berangkat >.<

      Delete
  10. salam kenal,
    mba mau tanya, bedanya buku ielts cambridge 1-9 apa ya di tiap serinya? apakah levelnya? atau versi terlama atau terbarunya? hehe

    terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam!
      Itu soal versi terlama-terbarunya aja :) Jadi semakin besar nomornya semakin baru. Tipe soalnya juga semakin baru semakin beda a.k.a susah. Hehehe.

      Delete
  11. Malam, kok menurutku soal yang di Cambridge lebih susah dari yang Barron's ya...
    Apa yang Cambridge lebih equivalent dengan actual tesnya atau gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Nadia!

      Maafkan saya baru balas! Saya baru saja melewati satu semester perkuliahan di US. Maklum ya, saya ngos2an belajar dan kerja tugas. Hehehe.
      Yang di Cambridge itu adalah soal-soal yang memang pernah diteskan. Jadi memang lebih ekuivalen. Di Barron's itu untuk menambah kosa kata dan sekedar latihan bentuk soak aja menurutku.

      Delete
  12. ternyata mbak gak ikut kursus preparation ielts, soalnya kan yg ngajar mbak sendiri,, haha wajar sih kalo nilainya tinggi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan saya ngajar IELTSnya setelah dapat nilai IELTS. Hihihi. Bukan sebelumnya :D

      Delete
  13. memotivasi....guys...yg dimkssr yg mau blajar ielts bareng PIN 59ee211c. trutama yg scholarship hunter untuk abroad...ditunggu yachhh

    ReplyDelete
  14. Makasih buat pengalamannya mba.. :D masih di amrik atau udah pulang nih? hehe

    ReplyDelete
  15. Makasih buat pengalamannya mba.. :D masih di amrik atau udah pulang nih? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih sudah membaca :D Baru 5 bulan nih di US. Alhamdulillah sudah melewati semester pertama!

      Delete
  16. kakak,, pengen nih dapat score ielts 8 kayak kakak.. ada soft file yang bisa untuk saya pelajari kak? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Ragil, maaf, karena buku-buku IELTS dilindungi hak cipta, saya lebih memilih membeli bukunya. Ayo, beli aja. Anggaplah investasi :D

      Delete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Kak, tes speakingnya itu seperti apa ya? Apa saja yang ditanyakan, tema/pertanyaannya tentang apa (apakah menceritakan diri sendiri atau ada tema/bahan tertentu)? Waktu kakak tes kemarin seperti apa? Terima kasih sebelumnyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Fani, silahkan buka website IELTS simon yang sudah saya pasang linknya di postingan ini. Informasi disitu lengkap kok! Semangat!

      Delete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Terima kasih kak Ananda Muhammad, sangat mengispirasi sekali tulisannya :)

    Saya mau nanya kak, tips yang baik untuk belajar speaking utk IELTS gimana ya kak?

    Terus gimana caranya mengatasi nervous saat berhadapan dgn native speaker saat test berlangsung?

    Terima kasih kak, semoga sukses kuliah di Luar negrinya

    ReplyDelete
  21. Terima kasih kak Ananda Muhammad, sangat mengispirasi sekali tulisannya :)

    Saya mau nanya kak, tips yang baik untuk belajar speaking utk IELTS gimana ya kak?

    Terus gimana caranya mengatasi nervous saat berhadapan dgn native speaker saat test berlangsung?

    Terima kasih kak, semoga sukses kuliah di Luar negrinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau dapat menginspirasi :D
      Untuk speaking sebagai latihan ikutlah klub-klub speaking jika ada. Seringlah latihan pertanyaan-pertanyaan speaking IELTS yang bisa didapat di website IELTS simon yang linknya bisa didapatkan diartikel ini. Jika ada teman yang bersedia, mintalah teman untuk mendengarkan kamu ketika latihan. Atau bisa juga kamu rekam dirimu sendiri. Semangat ya! Jika ada usaha, insha Allah ada jalan. Aamin.

      Makasih! Ini udah mau semester 2 :D

      Delete
    2. Oh ya, tentang nervous, aku sih banyak latihan aja. Terus nanti kamu jangan pandang matanya, tapi jidatnya supaya masih seakan2 lihat matanya. Hahahaha. Tapi harus tetap lihat mukanya loh ya. Jangan liat kekiri kekanan. Lol

      Delete
  22. speaking yg susah mba...soalnya saya selama ini klo latihan speaking tuh ke tembok, tp ya itu jd ga ada feedbacknya...saya ga tau grammar speaking saya bagus ato ngga...

    ada sarannya ga mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu udah coba rekam suaramu gak pas speaking? Kadang kita bisa nilai diri sendiri kita loh. Terus kalau ada klub bahasa Inggris di kotamu ikut aja. Latihan speakinglah dengan mereka. Carilah teman yang bahasa Inggrisnya menurutmu lumayan, teraktirlah dia supaya mendengarkanmu bicara. Hehehehe

      Delete
    2. Jangan lupa latihan dengan pertanyaan speaking IELTS yang listnya bisa kamu dapatkan di website IELTS simon yang linknya udah aku share di artikel ini yaaa.

      Delete
  23. Mba.mau nanya tentang tempatnya, kenapa pilih elc, bukan idp? *soalnya aku bingung milih tmpt terbaik utk ujian.
    penanya speakingnya itu native atau bukan? *pernh degr kalo d elc penanyanya bukan native.... thank u mba.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu ELC dan IDP di Makassar berada di satu office, jadi keduanya sama aja. Kebetulan ELC yang melaksanakan tesnya. Seharusnya semua pewawancaranya native ya, jika itu memang tes IELTS yang sebenarnya alias bukan prediction test.

      Delete
    2. Mba dapat native kan??
      Mash sound systemnya gimana yah mba, banyak org bilang sound system elc krg mendukung...

      Delete
  24. Semoga dibalas, hehe
    Aku novi dari bali.
    Mbak ananda boleh tau dimana dapet link tentang beasiswanya? Atau beasiswa apa kak? Kiat2 meraihnya bagaimana? Dan kalau beasiswa di luar negeri apa saja administrasinya selain skor ielts kak?
    Dan apa ad syarat lagi yg diberikan oleh pihak kampus kalau kita sudah dapat beasiswa?
    Maaf banyak tanya kak. Kebetulan saya bertekad ingin tembus beasiswa tahun ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaa.. gunakan google dong :) Di universitas juga sering ada acara pengenalan beasiswa. Wah, pertanyaanmu masih cukup umum sih. Kiat meraihnya? Selain IELTS apa aja yang dibutuhkan? Tergantung beasiswanya. Tiap2 beasiswa punya requirement sendiri. Dan biasanya pertanyaan2 yang umum udah ada di website mereka.

      Coba deh kamu buka website mereka dulu. Kalau aq di blogku lebih membahas tentang beasiswa Fulbright yang saya dapatkan. Walau begitu saya juga pernah mendaftar AAS dan LPDP.

      Semangat!

      Delete
  25. Mba amanda mau tanya,
    setiap kali belajar sehari brp jam mba?
    Trus klo latihan writing untuk koreksi writing kita itu ada web yg bs memfasilitasi ato gmn?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku belajar setidaknya 2-4 jam sehari. Kalau sabtu minggu bisa sampai seharian kalau lagi gak ada kegiatan. Pokoknya sesering mungkin lah :)
      Setauku ielts simon menawarkan koreksi writing sih, tapi pastinya bayar ya. Mahal bo'. Jadi caraku adalah membandingkan dengan jawaban yang disediakan dalam website atau buku. Apakah poin2 yang aq tulis cukup mirip dengan contoh jawabannya. Selain itu saya mendapatkan bantuan dari dosen saya yang dengan baik hati memberikan masukan untuk saya. Alternatif lainnya adalah ikut les IELTS sih.

      Semangat!

      Delete
  26. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  27. Assalamu'alaikum mbak Nanda. Aku Inun. Mau tanya nih, kemarin kenapa ambil tes IELTS sama TOEFL? Apa karena English requirement beasiswa sama univnya beda? Makasih mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam Inun. Kebetulan IELTS itu buat daftar LPDP, karena universitas yang saya inginkan berada di Australia, yang lebih memilih IELTS. Setelah diterima Fulbright, saya diharuskan mengambil TOEFL iBT karena di U.S. lebih menggunakan IBT.. Gitu... :D Walaupun begitu, karena di form Fulbright kita juga dapat mencantumkan nilai IELTS, aku masukkan juga aja!

      Delete
    2. Oooh begitu... Makasi ya mbak Nanda sudah menyempatkan menjawab haha. Kemarin sempet bingung mau pilih IELTS atau TOEFL soalnya univ tujuan membolehkan dua-duanya. Dan LPDP juga boleh pake TOEFL. Pengen cari yang terjangkau sih awalnya hehe... Makasih yaa mbaak

      Delete
  28. Mbak pgn nanya klu di makassar ingin course ielts dimana ya soalx kebetulan adek lg nyari,soalx ada niat nyari beasiswa ke LN,kebetulan dia jg satu almamater sm mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak. Mau tanya. Ax ingin mngejar target ttg ielts tp yg general. Pa yg hrz ax lkukan. Ax cm pny besic speech sehari2 ja. Tlong pncerahannya..

      Delete
    2. Hi Ganesha, yang harus kamu lakukan adalah... latihan! Haha... Tes IELTS, mau academic maupun general training gak ada jalan pintasnya. Silahkan buka link-link yang telah saya share di postingan ini. Belajarlah dengan serius dan secara berkelanjutan. Selamat belajar!

      Delete
  29. salam makassar ananda muhammad
    boleh bagi tips
    gmn sih caranya kita menghadapi waktu supaya bisa tenang ketika di sesi reading dan listenig, soalx terkadang ketika kita sudah siap dan yakin untuk TEST IELTS semuanya tuh tiba tiba jadi complicated karena waktu, dalam artian musuh terbesar kita di IELTS adalah waktu bukan dari segi soal testx? IELTS 1-7 yang selama ini saya pelajari semuanya bisa di kondisikan tapi pointx harus tenang hahaha nah gimana nih caranya melawan waktu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam ewako! Lol
      Yang membuat saya tenang adalah kesadaran bahwa saya sudah berusaha maksimal, maksudnya telah belajar dengan semaksimal mungkin. Maka hasil yang saya dapatkan pastilah mencerminkan kemampuan saya :) Semakin sering kita latihan, kita jadi tau kelemahan kita. Dengan mengetahui kelemahan kita, kita bisa memberikan waktu khusus untuk belajar 'memperbaiki' kelemahan kita itu. Trus, seminggu sebelum tes jangan begadang ya. Saya sendiri sadar, ketika saya begadang, pasti keesokan harinya jantung saya sering berdebar.
      Semangat!

      Semoga bermanfaat.

      Delete
  30. My Goodness....
    Luar biasa, sy sangat termotivasi.
    Semoga bisa memperoleh score Ielts sperti yg kita dapatkan.

    ReplyDelete
  31. Mbak, artikelnya sangat memotivasi sekali. bahwa waktu 3 bulan bukanlah waktu yang terlalu mepet untuk mendapatkan hasil sebagus itu.

    Saya pengennanya nih mbak untuk latihan perharinya, biasanya minimal dan maksimal berapa jam ya mbak ? Terus goal mbak untuk perharinya itu ditetapkan perchapter/soal/apa ya mbak ?

    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya Akram :)
      Maaf baru sempat dibalas!

      Iya, semakin lama waktu persiapan, seharusnya bisa makin pede ya. Untuk schedule kamu, sesuaikan aja dengan waktumu. Asal setiap hari aja. Aku setiap hari usahakan fokus ke satu skill aja. Contoh, writing aku minimal kerja task 1 dan task 2 sepasang.

      Selamat belajar ya!

      Delete
  32. Sungguh menginspirasi, satu kata "ewako sappo". Tq

    ReplyDelete
  33. Ka test ielts tuh lbih susah dri latihan nya ato lbih gampang ??thankyou

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurutku lebih susah dan lebih deg2an hahahaha...

      Delete
  34. Kak, aku mau tanya untuk speaking,, aku kurang banget ngomong pake bahasa inggris, apalagi merangkai kata” pake bhs inggris tuh terasa susah, bagaimana ya caranya agar lancar speaking? Makasih :)

    ReplyDelete
  35. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  36. Kak, aku mau tanya untuk speaking,, aku kurang banget ngomong pake bahasa inggris, apalagi merangkai kata” pake bhs inggris tuh terasa susah, bagaimana ya caranya agar lancar speaking? Makasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Jennifer,

      Banyak membaca :) Terus ikutlah klub-klub bahasa Inggris. Klo gak ada di kotamu, pergunakanlah komunitas pertukaran bahasa yang banyak di Facebook dan Google Hangouts, dimana kamu bisa langsung bercakap dengan orang lain. Banyaklah latihan!

      Delete
  37. Kalau saya belajar Speaking masih belum Lancar.. Lancar Ka.. Gimana yaa.. Belajar B.Ing pun masih stagnan tapi alhamdulillah sihh masih ada Semangat buat baca buku IELTS.. Kalau boleh tahu tipsnya Ka agar saya cepet bisa menguasai semua subject Bahasa Inggris..? Terutama bagi yang udah kerja jadi Waktu luangnya tidak banyak.. Hhee Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Steven,

      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya!
      Wah, 'SEMUA' subject bahasa Inggris?? Ngeri juga haha.. Berdasarkan pengalaman pribadi, gak ada kata cepet dalam mempelajari suatu bahasa. Mungkin maksudmu adalah bagaimana supaya bisa menaklukkan tesnya ya? Kalo gitu aku saranin jangan cuma baca buku IELTSnya, tapi perbanyaklah latihan juga. Input memang sangat dibutuhkan, tetapi juga dibutuhkan output. Kerjakanlah sebanyak mungkin paket soal IELTS ya.

      Ingat, jangan putus asa!

      Salam,
      Nanda

      Delete
  38. download GRATISbuku dan soal IELTS, TOEFL, dan masih banyak lagi. di
    UNLIMITED WORLD
    MUDAH DAN GRATIS

    ReplyDelete
  39. Hello, Ms. Nanda. I will attend IELTS test on June 25th and I have been practising a lot until now. However, I am still not confident a bit. Have you got any advice for me who wants to take IELTS test soon? Should I keep practicing like what I have been doing so far or are there any other kinds of practice that I should do?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Yogi,

      Thank you for visiting my blog! I say you should keep on practicing, but remember to take a break at least 3 days before you take the test. Don't stay up late, eat well, just stay healthy! Good luck to you!

      Best,
      Nanda

      Delete
    2. Mba bagaimana cara dapatkan score 9 buat listening , kan listeningnya pakai british english dan itu susah buat dipahami. Pls mba Nanda minta penverahannya. Terima kasih s3belumnya

      Delete
    3. Halo 'green' :)

      Saya sendiri terbiasa dengan British accent. Hehe... Yah dibiasain aja sih. Banyak latihan soal-soal listening, tau bentuk soal, etc. Banyak tuh video-video di Youtube juga yang bisa dipakai untuk membiasakan diri dengan aksen British English.

      Semoga bermanfaat.

      - Nanda

      Delete
  40. hai kak, boleh tolong share foto buku yang kakak gunakan untuk latihan IELTS? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pakai Barron's yang paket Thalia. Yg ada buku latihan dan tipsnya dua sama satu buku important IELTS vocabulary. Waktu itu aku beli di Gramedia.

      Delete
  41. Hii mba,, saya suka deh baca artikel ini. makasih loh atas infonya. saya baru lulus S1 pendidikan bahasa Inggris dan ada rencana melanjutkan kuliah S2 ke LN dan sekarang baru mau belajar IELTS lebih serius. kalo boleh tau buku yang Baron itu ada kunci jawabannya ngga ya mba? soalnya klo yg TOEFL punya Baron itu ngga ada jadi sulit utk mengetahui progres setiap latihannya.

    Thanks :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Renitha,

      Ada kunci jawabannya. Wah, TOEFL Baron saya punya kunci jawabannya kok.

      - Nanda

      Delete
  42. I am a student of Private Universities in East Timor UNPAZ who have completed the writing of this thesis entitled "COOPERATION BETWEEN JAPANESES GOVERNMENT THROUGH JICA AND BA FUTURU LOCAL NGO TO DEVELOP JAPANESES LEANGUASE IN DILI.
    And as one of the Alumni of the Japanese Language Course in NGO Ba Futuru Dili East Timor, in the capacity themselves to be more aware of the State Cultural Japan to promote Japanese culture and language in the Community Environment East Timor, especially in Dili. Therefore I Expect support from various parties who wish to assist in the process to achieve the ideals that I had longed for this.
    I want to learn more to master the English language, especially in the Program IELTS, the future I would like to join you all through Online or could share information about language learning program English in IELTS.
    I should be grateful and feel honored if I you would give me the chance to join into your program. please let me know if you are interested and require any further details or documents. I hope to hear from you in the near future. riopeace.1987@gmail.com our Mobile No. +670 77412718.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Rio,

      I actually don' have a 'program'. I just write about IELTS on my blog :) If you have any questions about IELTS, feel free to email me at ananda_astrini@yahoo.com

      Best,
      Ananda

      Delete
  43. wooow kereeen, listening 9 !!!! :D congrats ! i'm gonna have the test tomorrow, wish me luck ^^9

    ReplyDelete
  44. Halo Ananda Muhammad

    Saya kesulitan menemukan buku ielts versi cambridge, apakah menurut kamu cukup jika saya hanya menggunakan buku 1 paket dari barron's? apakah memang soal2 yang ada di cambridge sangat mirip?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Ihya,

      Sebenarnya saya suka pakai Barron's bukan karena soal-soalnya tetapi karena tipsnya. Cambridge menang dari segi soalnya karena memang diambil dari paket soal yang pernah digunakan, jadi benar memang sangat mirip terutama dari segi kesulitan. Semoga dapat menemukan buku Cambridge ya.

      Salam,
      Nanda

      Delete
  45. Hallo ananda Muhammad

    Mau tanya, apakah dalam menjawab writing task harus dijabarkan jelas seperti going to bukan gonna, ato want to mjd wanna, dan apa kita boleh sisipkan sedikit bahasa American style bila lupa vocab dlm British nya?
    Adakah pengaruhnya dg nilai?

    Best,

    Tando ridho

    ReplyDelete
  46. Hai mbk ananda.
    Apakah utuk listening tes ielts idp dan british council accentnya memang berbeda atau bagaimana?. Dari soal2 tes yang ada di internet ada yang menggunakan accent australia dan british. Sy kurang bisa mengikuti accent australia karena menurut sy lebih cepat cara bicaranya drpd british. Itu hanya asumsi sy atau memang seperti itu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Lia,

      Soal IDP dan British Council seharusnya sama ya. Waktu saya tes, aksennya beragam, ada beberapa varian aksen British English dan Australia. Orang yang kita dengarkan berbicara dalam dialog di listening test memang berbicara dengan kecepatan yang orang lakukan dalam percakapan sehari-hari. Bukan karena IELTS pengen buat 'susah'. Tujuannya adalah untuk mengetes apakah kamu bisa mengikuti percakapan sehari-hari maupun akademik. Kalau belum bisa mengikuti latihan ya :)

      Semangat!

      Nanda

      Delete
  47. Assalamu'alaikum,kak benarkah soal2 di ielts cambridge dari test ielts sblumny? Kan disana ada 4 test yg mana test 3 dan 4 lebih sulit dari 1&2, menurut kakak, test mana (tipe soalnya) yg tingkat kesulitannya sama dengan test asli? Oh ya untuk test reading apakah bacaannya juga seperti yg di ielts cambridge?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam Elisa,

      Iya setau saya soal yang dikeluarkan Cambridge itu dari tes2 sebelumnya. Maksud tes 1-4 itu apa ya? Saya kurang ngerti. Saya rasa tingkat kesulitannya cukup mirip. Tapi itu tergantung juga dengan persiapan. Kadang deg2an pas di ruangan tes itu membuat kita kurang fokus.

      Salam,
      Nanda

      Delete
  48. Wah jadi termotivasi buat belajarnya, tapi aku kok jdi agak minder ya kak, dengan kemampuan aku berbahasa inggris, level kemampuanku rendah banget kak, malah pengen lanjutin kuliah di luar negeri, aku baru selesai D3 ni kak, bagian medis kak, jd pngen lanjutin ke S1 kak, dan katanya kalau ingin ambil jurusan bagian medis tes ielts nya harus nyampe 7 😂😂
    Dan aku udh kerja skrg kak, jd kalau mau ambil kursus juga gak bisa kak, karena wilayah kerja aku bukan di kota kak 😭😭
    Kasih pencerahan sedikit dong kak, kalau bisa banyak sih hehehe buat bikin aku optimis lagi kak 😁😁
    #Ya Allah, semoga dibalas 😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi "Unknown",

      Buang rasa minder itu. Kalau minder terus gak bakal maju2. Simple kan? Hehe. Kalau khawatir melulu kapan mulai persiapannya? Ingat, banyak yang menginginkan beasiswa, maka dari itu kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak bisa mengambil kursus, belajarlah secara otodidak. Tidak ada jalan lain. Logikanya mana bisa bahasa Inggrisnya jadi bagus kalau nggak belajar kan? Hehehe. Kalau kamu punya koneksi internet, banyak website yang bisa kamu pakai untuk belajar secara gratis. Tinggal google kok.

      Semangat ya.

      Best,
      Nanda

      Delete
  49. Keren mbak...ternyata banyak yg melakukan prepare ielts otodidak.

    Boleh tahu link recomended buat cambridge 1-9 yang free?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Jafar,

      Sayangnya saya pakai buku Cambridge bukan dalam bentuk PDF.

      - Nanda

      Delete
  50. permisi kak,,
    gmna meningkatkan kemampuan analisa membaca, sehingga bacaan tersebut dpt d mengerti? saya mencoba menambah vocabulary sy tiap hari, tapi sy rasa dengan menggunakan metode tersebut, sy rasa gak memecahin masalah sy.

    Makasih

    ReplyDelete
  51. kaka dulu kursus/ engga, dan boleh minta kontak person ngga?

    ReplyDelete
  52. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  53. Waaaaah keren banget skor nya. dan sangat sangat memotivasi
    terimakasih atas informasinya mbak ^^

    ReplyDelete
  54. Ka mau nanya, itu yang test speakingnya detailnya kaya gimana ya? Ngobrol langsung sama yg wawancara atau gimana?
    Trus bedanya test writting sama reading tuh apa?

    ReplyDelete
  55. Belajar bahasa inggris secara profesional dan nyaman hanya di EF Adults English Course, serta kursus learning terbaik di Indonesia hanya di ef.co.id

    Check EF Adults Kursus Bahasa Inggris Profesional

    ReplyDelete
  56. I would like to recommend an IELTS online coaching there you will get all facilities related to every topic of IELTS.

    ReplyDelete