My Fulbright Journey – Part 8




I’m so behind with writing this whole series! I promised that I would write more during winter break, but I was too busy having so much fun, which I will talk about in another post! But for now, I still need to share about my journey to arrive in the U.S. using the Fulbright scholarship!

Capek ah, bahasa Inggris :D

Well, ditahap ini ada dua hal yang menjadi perhatian: (1) Urusan visa dan (2) Packing. JANGAN SEKALI-KALI MEMANDANG ENTENG PACKING! Saya bahkan packing dua bulan sebelum keberangkatan. Tetapi, sebelum kita bicara tentang packing, saya akan berbagi sedikit tentang urusan visa yang juga cukup mendebarkan.

Pertama-tama, seperti biasa Anda akan mendengar kabar dari AMINEF. Seharusnya pada tahap ini, teman-teman juga sudah mendengar kabar dari universitas yang Anda daftari melalui AMINEF. Ingat ya, jangan menghubungi pihak universitasnya langsung. Bila ada pertanyaan, hubungilah pihak AMINEF terlebih dahulu. Jika ternyata pihak universitas menghubungi Anda secara langsung, forwardlah email tersebut kepada AMINEF. Pokoknya jangan sampai ada miskomunikasi antara Anda, AMINEF, dan pihak universitas.

AMINEF akan mengirimkan Anda beberapa email dengan instruksi tentang berkas visa yang diperlukan dan tata cara pengisian berkas permohonan visa online. Saran saya adalah print semua email tersebut, baca dengan seksama, dan catat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul. Perlu saya tekankan bahwa ini adalah tahap yang sangat crucial dalam perjalanan Anda menuju U.S. Gak lucu banget kalau Anda udah diterima universitas, tetapi keberangkatannya bermasalah hanya karena masalah visa. Amit amit... Bila ada pertanyaan, jangan sungkan untuk menghubungi staf AMINEF. Lebih baik bertanya sebelumnya daripada terlanjur salah dalam melengkapi berkas visa. 

Lengkapilah sedikit demi sedikit berkas yang diperlukan! Untuk foto visa, kunjungilah tempat foto yang telah biasa melayani foto untuk visa jika tersedia di kota Anda. Bagi kawan-kawan yang berjilbab, tidak perlu melepas jilbabnya ataupun memperlihatkan telinga. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka link ini: https://travel.state.gov/content/visas/en/general/photos/photo-page.html (Seingat saya link ini juga diberikan di email yang dikirimkan AMINEF).

Setelah berkas Anda kirimkan ke AMINEF, Anda akan kembali menunggu. Tahap selanjutnya adalah berkunjung ke Jakarta bagi Anda dari daerah lainnya ataupun Surabaya, tergantung instruksi yang diperoleh dari AMINEF. Anda akan kembali disediakan akomodasi dan transportasi untuk tahap wawancara visa.

Pada hari H wawancara, sebelum ke Konjen U.S., Anda diharuskan berkunjung ke AMINEF untuk diberikan informasi lebih lanjut terkait wawancara. Waktu itu saya nervousnya minta ampun. Takut ditolak visanya. Hehe. Tapi tenang, dengan status Anda sebagai mahasiswa asing yang disponsori Fulbright, seharusnya Anda tak akan menemui masalah. Aamin!

Setelah wawancara untuk visa, Anda akan kembali.... menunggu! Hahaha... Mendekati keberangkatan Anda ke U.S. memang banyak menunggunya. Tapi jangan sampai Anda menunggu ‘kosong’, alias nggak ngapa-ngapain. Mungkin Anda dapat membaca beberapa artikel maupun buku terkait ilmu yang akan Anda geluti di U.S., menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman, makan makanan Indonesia favorit Anda, belajar memasak makanan Indonesia kesukaan Anda, dan kegiatan lainnya.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, yang paling penting adalah packing! Anda akan diberikan spesifikasi (ukuran, berat) tentang bagasi yang boleh Anda bawa, serta barang-barang yang tidak boleh Anda bawa oleh AMINEF ketika visa Anda telah dikeluarkan oleh U.S. Embassy. Silahkan baca informasi tersebut dengan seksama agar Anda memasuki U.S. dengan aman.

Untuk tips packing, sebaiknya buatlah list barang yang akan Anda bawa. Agar banyak baju yang dapat dimuat dalam koper, carilah plastik yang dapat di’vakum’. Jadi bajunya dimasukkan dalam kantong plastik khusus, lalu divakum yang akan menyusutkan baju-baju Anda. Saya waktu itu belinya di Ace Hardware. Tapi ingat, bajunya memang menyusut, tetapi beratnya sama... Hehe....

Menurut saya, barang-barang yang penting untuk dibawa adalah sebagai berikut:

  • Obat-obatan (Sebaiknya yang generik saja, tetapi bila Anda memang punya obat khusus, bawalah resep dokternya ya. Bisa saja obat Anda diperiksa nanti)
  • Adaptor (Karena colokan kita berbeda. Walaupun di U.S. pasti ada yang jual, tetapi biasanya Anda mau mencharge langsung kan. Gak ada waktu untuk nyari-nyari dulu)
  • Bagi yang berkacamata, sepasang kacamata cadangan. (Kacamata minus disini mahalnya minta ampun bo)
  • Suvenir yang kecil-kecil buat dibagiin. (Saya bawa 200an loh. Postcard Indonesia yang unik-unik bisa menghemat ruangan di koper Anda)
  • Baju adat. Penting banget. (Tentunya dapat digunakan dalam kegiatan internasional untuk memperkenalkan Indonesia tercinta! Saya bawa baju bodo satu set dengan perhiasannya, dan telah memakainya dalam 4 kegiatan berbeda)
    Bagaimana dengan makanan? Pasti bakal ada Asian market kok. Jangan kalap dengan membawa banyak makanan Indonesia. Yang ada malah disita di bandara. Bawalah secukupnya, seperti bumbu instan beberapa bungkus. Pastikan makanan dimasukkan dalam satu plastikan yang berbeda. Supaya jika diperiksa, tasnya gak perlu dibongkar-bongkar. Obat-obatan juga disatukan ya.

    Try to pack lightly (The verb is try LOL). Nggak ada yang bakal ngebantu bawain barang kita :)

    Oh ya, siapkan pula uang kecil USD ya. Nanti sebelum berangkat, kita akan diberikan uang saku oleh AMINEF. Uangnya itu sebagian dipecah ya. Terkait uang ini, saya sarankan jangan disimpan di satu tempat. Apalagi disimpan di koper, jangan. Jadi waktu itu saya simpan duit beberapa ratus di dompet pinggang, sebagiannya lagi di tas ransel. Supaya kalo ada apa-apa, uangnya gak hilang semua insha Allah. Paspor dan tiket juga sebaiknya disimpan di dompet pinggang. 

    Untuk dokumen-dokumen Anda, jangan ada yang dilaminating ya. Apalagi DS-2019nya, jangan sekali-kali dilaminating! Yang harus Anda lakukan adalah membuat scan dokumen-dokumen yang penting, dan mencetak scan tersebut. Simpanlah kopinya dalam tas yang akan dibawa dalam kabin pesawat, jangan memasukkan dokumen penting dalam koper. Namun, ada baiknya Anda membuat suatu ‘lembaran informasi kontak’ untuk dimasukkan dalam koper agar jika kopernya nyasar, setidaknya ada kontak Anda yang dapat dihubungi dalam koper itu. Cantumkan nama lengkap, alamat tempat tinggal Anda nanti di U.S., nomor HP, alamat email, dan Skype ID. 

    Packing-lah sedikit demi sedikit. Jangan last minute packing.. hehehe....

    Sekian postingan saya tentang pengurusan visa dan packing! Seperti biasa, jika ada pertanyaan silahkan comment atau kirimkan email ke ananda_astrini@yahoo.com. Sampai jumpa dipostingan yang berikutnya ya...

    P.S. Please take a minute to vote on the poll that I posted in my previous postThank you!


    _________________________________________________________________________
    Disclaimer: This blog is not an official U.S. Department of State blog, all views and information presented here regarding the Fulbright Program are the author's own and does not represent the Fulbright Program nor the U.S. Department of State.

    5 comments

    1. hai kak, me again hehe
      aku baru baca-baca webnya aminef tp ternyata di daftar eligible field nya gak ada language (linguistics), apa masih ada kesempatan ya buat bidang itu?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hi Nurina,

        Setau saya eligible kok, buktinya saya bidang linguistics (applied) dan ada beberapa kenalan saya yang theoretical linguistics. Untuk lebih pastinya, silahkan email AMINEF ya.

        Salam,
        Nanda

        Delete
    2. Mbaaa, sekali lagi terima kasih atas posting nya, saya boleh email ya mba...

      ReplyDelete
    3. This comment has been removed by the author.

      ReplyDelete
    4. Boleh share berapa uang sakunya per bulan? Penting

      ReplyDelete